Berdasarkan
hasil survei ECAR Student Study – Mobility di tahun 2010, pencarian
informasi dalam penggunaan Information technology (IT) yang dilakukan
oleh siswa menempati posisi teratas. Sedangkan posisi kedua yaitu
penggunaan IT untuk mengakses jejaring sosial, disusul mengakses E-Mail,
Maps, akses musik, dan lainnya. Dengan akses terhadap informasi yang
dilakukan siswa, tentu saja mengajarkan IT kepada siswa merupakan suatu
keharusan.
Menurut Ketua AGMP TIK Jawa Barat Firman
Oktora, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi pondasi dasar
kehidupan di abad 21. “Terjadi perbedaan antara cara berpikir siswa
dengan guru. Guru berpikir bahwa teknologi adalah sekadar alat saja,
sedangkan siswa berpikir bahwa teknologi adalah pondasi kehidupan
teknologi. Hal ini menjadi dasar dari semua yang siswa lakukan,” papar
Firman Oktora dalam Rembug Nasional Guru TIK dengan tema “Reposisi TIK
dan Guru TIK di Sekolah dalam Penguatan Implementasi Kurikulum 2013” di
Gedung FPMIPA UPI, Kamis (23/1/14).
Kegiatan
tersebut diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Komputer dan Pendidikan Ilmu
Komputer FPMIPA UPI, sebagai bagian dari hari jadinya kedua Prodi
tersebut. Rembug tersebut diselenggarakan sebagai respon terhadap
ditiadakannya mata pelajaran TIK pada sekolah dari tingkat SD hingga
SMA. Melalui rempug ini, para guru TIK membicarakan posisi guru TIK
kedepannya. Hasilnya, mereka membentuk Asosiasi Guru TIK Nasional
sebagai wadah dalam memperjuangkan nasib para guru TIK.
Firman Oktora menjelaskan, bahwa mata
pelajaran TIK dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu
mengantisipasi pesatnya perkembangan teknologi, sehingga peserta didik
dapat memanfaatkan TIK dengan baik dan benar sesuai dengan keahliannya.
“Pemanfaatan TIK dengan baik dan benar ini harus menjadi nilai bagi
siswa, agar IT bisa digunakan sesuai pemanfaatannya,” ujarnya.
Beberapa karakteristik terkait TIK yang
menjadi bagian pendidikan dan pembelajaran di sekolah, yaitu TIK tidak
sekadar terampil, tetapi lebih memerlukan kemampuan intelektual. Kedua,
materi TIK berupa tema-tema esensial, aktual serta global yang
berkembang dalam kemajuan teknologi pada masa kini. “Sehingga menjadi
mata pelajaran yang dapat mewarnai perkembangan perilaku dalam
kehidupan,” tutur Firman Oktora.
Ketiga, materi TIK dikembangkan dengan
pendekatan interdisiplier dan multidimentasional. “Interdisipliner
maksudnya adalah melibatkan berbagai disiplin ilmu, sementara
multidimensional maksudnya adalah mencakup berbagai aspek kehidupan
masyarakat,” kata Firman Oktora.
Ia juga menyebutkan beberapa peran
strategis mata pelajaran TIK, yaitu mata pelajaran TIK bukan sekadar
keterampilan saja, membangun kekuatan logika, membangun pola fikir
sistematis, membangun sikap bekerjasama/sinergis, membangun kemampuan
komunikasi, membangun kemandirian, membangun kreativitas, membangun
jejaring, dan membangun etika dan apresiatif.
Salah satu rekomendasi dari rembug itu
adalah memperjuangkan kembali mata pelajaran TIK masuk kurikulum
nasional untuk kedepannya. Firman Oktora memaparkan pengembangan
kurikulum untuk mata pelajaran TIK.
Pertama, memperkenalkan konsep dasar tentang TIK kepada siswa, mulai dari tingkat sekolah dasar.
Kedua, mempresentasikan
TIK pada sekolah menengah dengan cara yang dapat diakses dan berguna
dalam kredit kurikulum, misalnya dalam matematika dan sains.
Ketiga, menawarkan
pelajaran tambahan pada sekolah menengah yang memungkinkan siswa
tertarik untuk mempelajari lebih dalam. “Juga mempersiapkan mereka untuk
masuk ke dunia kerja atau perguruan tinggi,” lanjutnya.
Keempat, meningkatkan pengetahuan TIK bagi semua siswa.
Kelima, meningkatkan attitude TIK yang baik dan benar.
Keenam, perubahan dan penambahan SK dan KD yang menunjang untuk penguatan logika dan pola berfikir sistematis.
Ketujuh, melakukan kegiatan pembelajaran TIK seperti tatap muka, online, diskusi, tugas terstruktur dan kegiatan mandiri.
Kedelapan, melakukan evaluasi yang mencakup konseptual, kapabilitas, keterampilan dan attitude.(Rdn)
Sumber : http://fpmipa.upi.edu/berita/TIK-Menjadi-Pondasi-Dasar-Kehidupan-di-Abad-21/0000162.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar